Anggota kelompok yang hadir:
Pagi hari jam 6.00 kami berkumpul di depan Lawson BINUS Anggrek untuk berjalan ke TK Sinar Pelita Kasih. Pada jam 7.00 kami sudah sampai di lokasi. Seperti biasa kami berkumpul dan mulai bercerita mengenai perkuliahan di BINUS.
Mendekati jam 8, murid-murid TK sudah mulai berdatangan ke kelas, tak lupa memberi salam kepada kami. Jam 8 tepat, mereka sudah baris untuk masuk ke kelas. Kami pun memberikan contoh kepada mereka baris berbaris yang rapi.
Saat memasuki kelas, kami memulai dengan doa sesuai dengan ajaran Katholik. Lalu kami memulai pelajaran bahasa Inggris. William mengajarkan tentang angka-angka dalam bahasa Inggris. William juga mengajarkan mereka menghitung dalam bahasa Inggris, mereka juga diminta untuk menuliskan angka dalam bahasa Inggris 10 kali di buku mereka masing-masing. Bel istirahat pun berbunyi dan mereka berhampuran untuk bermain. Kami bermain bersama dan berlarian. Kami sudah memberitahukan ke Pak Yance mengenai penjadwalan ulang pertemuan ke 5 yaitu menjadi tanggal 9 November 2017.
Setelah selesai istirahat, mereka melanjutkan kegiatan belajar yaitu menggambar manusia, lalu beberapa gambar seperti : kotak dan segitiga. William memberikan contoh gambar-gambar di Papan tulis dan mereka mencoba mewarnai gambar-gambar yang telah disediakan. Setelah selesai menggambar, mereka menyanyi bersama dan berdoa sebelum pulang. Lalu mereka berpamitan dan kami pulang ke tempat masing-masing.
Sambil menunggu kedatangan transportasi online, Pak Yance bercerita mengenai sejarah awal tempat itu dan tantangan yang dihadapi. Yayasan Sinar Pelita Kasih awalnya dibentuk sebagai lembaga sosial yang membantu orang sekitar Tanjung Priok yang kurang mampu. Mereka membuka taman kanak-kanak untuk orang-orang yang kurang mampu. Tantangan yang mereka hadapi juga tidak mudah. Tak sedikit desas-desus yang mengatakan bila anaknya bersekolah di tempat itu maka akan berpindah agamanya. Tetapi sampai hari itu, yayasan itu tetap membantu orang yang kurang mampu tanpa melihat latar belakangnya.
- William Agustinus Oky [2101639856]
- Leonardo [210140201]
- Michael Kesta [2101640795]
- Jessen Rusiandi [2101639603]
- Herwin Santoso Ng [2101646703]
- Zeo Kosuji [2101712466]
Pagi hari jam 6.00 kami berkumpul di depan Lawson BINUS Anggrek untuk berjalan ke TK Sinar Pelita Kasih. Pada jam 7.00 kami sudah sampai di lokasi. Seperti biasa kami berkumpul dan mulai bercerita mengenai perkuliahan di BINUS.
Mendekati jam 8, murid-murid TK sudah mulai berdatangan ke kelas, tak lupa memberi salam kepada kami. Jam 8 tepat, mereka sudah baris untuk masuk ke kelas. Kami pun memberikan contoh kepada mereka baris berbaris yang rapi.
Saat memasuki kelas, kami memulai dengan doa sesuai dengan ajaran Katholik. Lalu kami memulai pelajaran bahasa Inggris. William mengajarkan tentang angka-angka dalam bahasa Inggris. William juga mengajarkan mereka menghitung dalam bahasa Inggris, mereka juga diminta untuk menuliskan angka dalam bahasa Inggris 10 kali di buku mereka masing-masing. Bel istirahat pun berbunyi dan mereka berhampuran untuk bermain. Kami bermain bersama dan berlarian. Kami sudah memberitahukan ke Pak Yance mengenai penjadwalan ulang pertemuan ke 5 yaitu menjadi tanggal 9 November 2017.
Setelah selesai istirahat, mereka melanjutkan kegiatan belajar yaitu menggambar manusia, lalu beberapa gambar seperti : kotak dan segitiga. William memberikan contoh gambar-gambar di Papan tulis dan mereka mencoba mewarnai gambar-gambar yang telah disediakan. Setelah selesai menggambar, mereka menyanyi bersama dan berdoa sebelum pulang. Lalu mereka berpamitan dan kami pulang ke tempat masing-masing.
Sambil menunggu kedatangan transportasi online, Pak Yance bercerita mengenai sejarah awal tempat itu dan tantangan yang dihadapi. Yayasan Sinar Pelita Kasih awalnya dibentuk sebagai lembaga sosial yang membantu orang sekitar Tanjung Priok yang kurang mampu. Mereka membuka taman kanak-kanak untuk orang-orang yang kurang mampu. Tantangan yang mereka hadapi juga tidak mudah. Tak sedikit desas-desus yang mengatakan bila anaknya bersekolah di tempat itu maka akan berpindah agamanya. Tetapi sampai hari itu, yayasan itu tetap membantu orang yang kurang mampu tanpa melihat latar belakangnya.
Comments
Post a Comment